• Utin Tety Heryati

    Cintaku Utuh padamu, kau adalah imam dalam hidupku, aku ingin kelak kau menjadi imam dalah hidup dan matiku

  • Hajon Mahdy Mahmudin

    Kau Bagai Bidadari cinta yang hadir mengisi ruang semu dihatiku, engkaulah pendamping hati dan hidupku, sempurna cintaku bersamamu

Telah Kita Lewati


Di derasnya hujan yang menjadi saksi
tepat lima tahun
Kita telah melewati masa-masa kita
Ada suka, canda dan tawa
Ada duka, sedih dan tangisan
Semua perbedaan kita satukan
Walau banyak rintangan
Tak menyerah kita lakukan
Cinta yang membuatnya sempurna
Bagiku, tak ada masa-masa yang begitu indah
Selain bersamamu
Aku tegar karna Tuhan memberikan cinta ini
walau ku tahu tak ada yang abadi
ku pastikan kita akan bersama di sini
di dunia ini dan di akhirat kelak
kan ku jaga cinta kita
di lima tahun ini dan di tahun-tahun
yang akan kita lewati bersama...

Terimakasih Tuhan


Terimakasih ya Allah
Engkau masih memberikan
Aku kehidupan sampai hari ini
Terimakasih ya Allah
Di dalam umurku yang makin berkurang ini
Engkau masih menyayangiku
Segala nikmat,
Cobaan dan ujian yang Kau berikan
Memberiku arti kehidupan yang baru
Cobaan dan ujian itu,
Semakin mendekatkan aku selalu padaMu
Aku bersimpuh padaMu
Menangis padaMu
Hanya Kau yang tahu segalanya
Terimakasih ya Allah
Terimakasih Tuhanku…

Kesendirian, Kesunyian dan Kehampaan


Ingin aku membunuh kesendirian ini
Ku bawa berjalan, aku berlari
Tapi tetap saja kesendirian ini menyiksaku
Aku tak ingin menangis lagi
Dan mengeluarkan air mata
Karena takut air mata kering
Tak pedulikah semua orang,
Sehingga aku sangat-sangat merasa
Kesendirian ini menyiksaku
Tahukah kau?
Aku sendiri, merenung, melamun
Ingin sekali ku buang jauh-jauh
Kesunyian dan kehampaan ini
Aku tak bisa,
Semua sudah merasuk di dalam hatiku
Aku telah terbiasa
Merasakan manis pahit kesunyian
Tapi sekarang, aku sungguh-sungguh
Jenuh merasakan kesendirian, kesunyian dan kehampaan ini…

Kecemburuan

Kecemburuan ini membuat hatiku buta

Semuanya tak bisa ku hindari

Hanya kesedihan yang ku tahan

Di setiap apa yang ku rasakan

Aku mengeluh

Tak kuasa menyembunyikan kecemburuan ini

Siapa yang akan mengerti?

Pedih ini ingin sekali ku hilangkan

Ku hapus dari hatiku

Setiap ku merasakan kecemburuan,

Hatiku seperti tersayat-sayat

Selalu membuat otakku tak bisa berfikir jernih

Aku harus bagaimana?

Tolonglah aku

Lepaskan aku dari belenggu kecemburuan ini

Aku tak kuat merasakan hati

Yang selalu perih

Tangisan ini sudah ku pecahkan

Tapi semua bukanlah jalan yang bisa membuat

Cemburu ini hilang dan berhenti

Kerapuhan dan kelemahan hatiku

Membawaku kepada kecemburuan
Yang tak sanggup ku rasakan…

Hanya Malam Ini


aku merenung
sendirian… kesepian…
bertemankan malam gelap
fikiranku menyatu dengan semua bintang di langit
lebih baik aku menangis di sini
mencurahkan hatiku
di malam ini
agar aku bisa tenang, tentram
menepilah cinta itu
aku kini tersakiti oleh mu
aku tak kuasa
semua rasa ku redam
sesak di hati ini, penuh amarah
sebenarnya, aku malu pada rembulan
menangis terisak-isak di depannya
padahal dia sedang bahagia
ketahuilah, hatiku hancur
biarkan sejenak aku menangis di sini
di malam ini agar aku dapat bernafas lega
hanya malam ini, hanya sekejap saja…

Harapan


Sampai pada saat ini
Aku masih selalu berharap
Sesuatu yang takkan kau dengarkan
Aku pedih,
Cinta ini selalu membisu
Tiba-tiba kabur dan hilang
Di dalam kelam malam
Tak pernah ku bayangkan
Akan ada masa dimana
Aku akan bertanya-tanya pada cintamu
Tak pernah terfikirku,
Untuk menjalani cinta yang memilukan ini
Aku diabaikan, aku dilupakan
Ini kesendirian yang tak kau selesaikan
Aku akan berharap dan terus berharap
Kau takkan melupakan cinta ini…

Dirimu


Kerutan lelah di wajahmu
Kini terlihat jelas
Tak terasa, kini seorang yang memanjakanku
Menjadi begitu tua dan rapuh
Tangan halus itu menjadi kasar
Karena semakin hari kau semakin lemah
Ibuku…
Kasihmu tak pernah ku lupakan
Cintamu takkan tergantikan
Harapanmu selalu yang terbaik untukku
Lepaskan lelah ketika kau terlelap tidur
Doaku selalu menyertaimu
Cintaku akan selalu ada untukmu
Sepanjang hari,
Setiap waktu,
Kasihmu takkan pernah terbalaskanku…

Inspirasimu

Dulu kau bilang aku inspirasimu
Selalu menyemangatimu, selalu membuatmu berambisi
Kini ku terbebani dengan kehadiranku
Aku tak ingin menjadi luka di hatimu
Aku berusaha membuatmu
Menjadi kau yang dulu
Tapi ku rasa semuanya sia-sia
Ku mohon hatimu terbuka
Untuk cintaku lagi
Hilangkan rasa jemu di hatimu
Itu adalah hati yang dusta
Bukan sifatmu menyakitiku
Ku tahu kau selalu mengasihiku
Jadilah seperti yang ku cinta wahai kekasihku
Jadikan aku sebagai inspirasi hidupmu lagi...

ku tak mampu


Menahan sakit hati bukan kemampuanku
Meneteskan air mata bukan keinginanku
Begitu menyiksaku
Sekilas wajah itu,
Dulu selalu membuatku tersenyum,
Bahagia
Tapi sekarang, ribu-ribu duri kau tancapkan
Aku tak sanggup
Aku tak mampu
Aku tak bisa berkata apa-apa atas perlakuanmu
Yang begitu melelahkan
Aaaah
Biarlah, sakiti saja aku sebisamu
Sampai kau lelah membuatku terluka.

sakit, sakit, sakit!


Aku memang mencintaimu
Tapi tak selalu sakit yg aku terima darimu
Sadarlah, aku selalu mengalah dengan sikapmu
Aku tahu, fikiranmu tak hanya tertuju satu
Tapi apakah aku yg harus selalu mengerti keadaanmu?
Sedangkan kau tak sedikitpun mencoba mengerti aku?
Tak sepantasnya cinta ku kau balas dengan kesakitan
Yang tak kunjung kau redakan
Semua alasanmu, tak masuk akal bagiku
Wajar bila aku bertanya
Dimana perasaanmu?
Ketika aku salah kau selal berlarut2 menyalahkanku
Tapi ketika kau salah, kau selalu menyudahi perkataanku
Mengertilah, mengertilah….
Aku sakit menahan ini
Aku tak bisa berbuat apa2 selain hanya bisa meneteskan air mata
Aku hanya bisa mengalah! Mengalah yang aku lakukan!
Bisakah kau peka dengan hatiku??????
Aku hanya sendiri menahan ini
Aku ingin berteriak!!!!
Berteriak!
Agar aku bisa melepaskan semua sakitku
Sakit
Pedih
Perih
Ku tahan sendiri
Dan kau tak pernah tahu dengan semua itu!
 
Puisiku Untukmu Yang Di Sana © 2011 | Designed by Hajon Mahdy Mahmuin to Utin Tety Heryati